Saturday 29 July 2017

Mengunjungi Al-Aqsa Dalam Intaian Tentara Israel

Yerusalem, 28 Oktober 2015. Suhu politik di negeri jazirah para nabi tersebut tengah meninggi saat detikcom berkesempatan mengunjunginya waktu itu. Sepekan sebelumnya, di kompleks Masjid Al Aqsa terjadi bentrokan antara warga Palestina dengan tentara Israel.

Sekitar 80 orang Yahudi yang dibantu tentara Israel menyerang relawan Palestina yang berjaga di Al Aqsa. Peristiwa ini memicu ketegangan antara warga Palestina dan tentara Israel. Di sejumlah tempat, baik di Yerusalem mau pun Tel Aviv, terjadi aksi saling serang antara kedua pihak.

Memanasnya situasi di Kompleks Al Aqsa tak mengurangi niat detikcom untuk mengunjungi tempat bersejarah tersebut. Dini hari menjelang subuh sudah bersiap-siap, mengikuti pesan seorang sahabat bahwa jika ingin ke Al Aqsa usahakan pagi sekali. "Siang sedikit antrean akan mengular."


Pagi sekitar pukul 07.00 waktu setempat detikcom dan rombongan sudah tiba di gerbang pos pemeriksaan Al Aqsa melalui pintu Mughrabi. Akses pintu ini sepenuhnya dipegang oleh pemerintahan Israel. Pengunjung yang akan masuk pun harus melewati pemeriksaan ketat dan melalui metal detector.

Pintu gerbang ke kompleks Al Aqsa berdampingan dengan pintu ke Tembok Barat (dulu disebut Tembok Ratapan -red) dan Gereja Makam Yesus (Church of the Holy Sepulchre/Sanctum Sepulchrum). Nah, pintu Mughrabi terletak 100 meter dari pos pemeriksaan.

Dari pos pemeriksaan depan, pengunjung harus melintasi jalan sepanjang kurang lebih 100 meter hingga sampai di Pintu Mughrabi. Ada dua tentara Israel bersenjata laras panjang yang mengawasi setiap pengunjung yang akan masuk. Bedanya di sini tak ada pemeriksaan dan metal detector

Begitu kaki melintasi pintu Mughrabi pengunjung akan tiba di halaman persis di belakang Masjid al-Aqsha. Lagi-lagi pengunjung akan bertemu dengan pasukan keamanan Israel yang mondar-mandir dengan menenteng senjata laras panjang.

Tentara Israel juga tampak berjaga-jaga di area al-Kas (cankir) atau air mancur tempat wudhu di lapangan sebelah utara Al Aqsa. Air mancur ini dibangun pada 709 oleh Dinasti Umayyah dan diperluas pada 1327-1328 oleh Gubernur Tankiz.

Selain tentara Israel ada juga juga petugas keamanan dari Satuan Waqf Islam Yerusalem yang merupakan lembaga di bawah Kementerian Pengelola Tempat-tempat Suci Islam Yordania. Mereka inilah yang bertanggungjawab atas pengamanan area dalam al-Aqsha dan Qubbatus Shakhra atau Dome of Rock.

Keberadaan tentara Israel inilah yang terkadang memantik ketegangan dengan warga Palestina. Tentara Israel berjaga di 10 pintu masuk Al Aqsa. "Kalau Jumat, pengawasan tentara Israel lebih ketat lagi karena ribuan orang masuk ke Al Aqsa untuk salat Jumat," kata Farabi, wisatawan Indonesia yang baru berkunjung ke Al Aqsa pada Februari lalu.


Pekan lalu, ketegangan kembali terjadi di kompleks Al Aqsa. Pemerintah Israel membatasi akses ke Al Aqsa menyusul terjadinya penusukan terhadap tentara Israel oleh tiga warga Arab. Pemerintah Israel sampai memasang metal detector dan kamera pengintai di 10 pintu masuk ke Al Aqsa.

Atas protes sejumlah pemimpin dunia, pemerintah Israel akhirnya mencopot metal detector dan kamera pengintai tersebut, Kamis (27/7). Juga pagar pembatas besi yang sebelumnya dipasang di luar kompleks suci itu.

Kemarin warga Palestina pun berbondong-bondong ke Al Aqsa untuk Jumatan. Sayang pada Jumat kemarin Kepolisian Israel kembali melarang jemaah pria berusia di bawah 50 tahun untuk ikut. Larangan yang berpotensi kembali memicu ketegangan di kompleks tersebut.

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-3578625/mengunjungi-al-aqsa-dalam-intaian-tentara-israel
Load disqus comments

0 comments